Kamis, 05 Juli 2012

PUASA


MEMAHAMI PUASA
Secara bahasa memiliki arti menahan.Dalam istilah syara’ memiliki arti menahan dari perkara yang dapat membatalkannya dimulai dari terbit fajar sampai matahari terbenam disertai niat khusus
Dasar wajib puasa firman Allah dalam surat Al Baqoroh ayat 183 yang artinya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqarah : 183)
Awal diwajibkan puasa pada bulan sya’ban tahun kedua hijriah.
Hikmah: menahan hawa nafsu, mengurangi syahwat, menjaga diri dari maksiat dan menumbuhkan rasa sosial dan solidaritas yang tinggi bagi orang yang memiliki kelebihan harta dengan merasakan betapa susahnya lapar dan menderitanya orang miskin.

Syarat sah puasa
1. Islam
2. Berakal
3. Bersih dari haid dan nifas
4. Mengetahui waktu diperbolehkan untuk berpuasa.


Berarti tidak sah puasa orang kafir, orang gila walaupun sebentar, perempuan haid atau nifas dan puasa diwaktu yang diharamkan berpuasa seperti hari raya atau hari tasyriq.
Adapun perempuan yang terputus haid atau nifasnya sebelum fajar maka puasanya tetap sah dengan syarat telah niat, sekalipun belum mandi sampai pagi.

Syarat wajib puasa
1. Islam
        Puasa tidak wajib bagi orang kafir dalam hukum dunia, namun diakhirat mereka tetap dituntut dan diadzab    kerena meninggalkan puasa selain diadzab karena kekafiranya.
2. Mukallaf (baligh dan berakal)
        Anak yang belum baligh atau orang gila tidak wajib puasa, namun orang tua wajib menyuruh anaknya berpuasa pada usia tujuh tahun dan wajib memukulnya jika meninggalkan puasa pada usia 10 tahun jika telah mampu.
3. Mampu mengerjakan puasa (bukan lansia atau orang sakit)
        Lansia yang tidak mampu berpuasa atau orang sakit yang tidak ada harapan untuk sembuh menurut medis wajib mengganti puasanya denga membayar fidyah yaitu satu mud(7,5 ons) makanan pokok untuk setiap harinya.
4. Mukim (bukan musafir sejauh ± 82 km dan keluar dari batas daerahnya sebelum fajar)

Rukun-rukun puasa
1. Niat,
Niat untuk puasa wajib, mulai terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar di setiap harinya. Sedangkan untuk puasa sunnah,sampai tergelincirnya matahari (waktu dzuhur) dengan syarat :
a. Diniatkan sebelum masuk waktu dzuhur
b. Tidak mengerjakan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, dan lain-lain sebelum niat .
Niat puasa Ramadlon yang sempurna:
نويت صوم غد عن اداء فرض شهر رمضان هذه السنة لله تعالى
Saya niat mengerjakan puasa bulan romadlon besok hari pada tahun ini karena Allah SWT.
2. Menghindari perkara yang membatalkan puasa. Kecuali jika lupa atau dipaksa atau karena kebodohan yang ditolelir oleh syari’at (Jahil ma’dzur)
Jahil Ma’dzur /kebodohan yang ditolelir syariat ada dua:
a. Hidup jauh dari Ulama’
b. Baru masuk Islam


Hal-hal yang membatalkan puasa:
1. Masuknya sesuatu kedalam rongga terbuka yang tembus ke bagian dalam tubuh seperti          mulut, hidung, telinga dan lain-lain, jika ada unsur kesengajaan, mengetahui keharamanya dan atau kehendak sendiri, namun jika dalam keadaan lupa, tidak mengetahui keharamannya karena bodoh yang ditolelir atau dipaksa, maka puasanya tetap sah.
2. Murtad, sekalipun masuk Islam seketika
3. Haid, nifas sekalipun mampet seketika seketika.
4. Gila meskipun sebentar
5. Pingsan dan mabuk sehari penuh, Jika masih ada kesadaran meskipun sebentar ,tetap sah .
6. Bersetubuh dengan sengaja dan mengetahui keharamannya.
7. Mengeluarkan mani dengan sengaja, seperti dengan tangan atau dengan menyentuh istrinya tanpa penghalang
8. Muntah dengan sengaja

Masalah-masalah yang berkaitan dengan puasa:
- Apabila seseorang berhubungan dengan istrinya pada siang hari romadlon dengan sengaja, tidak di paksa dan mengetahui keharamnnya maka puasanya batal, berdosa, tetap wajib menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sampai maghrib dan wajib mengqodo’i puasa serta wajib membayar kafarat(denda)yaitu:
   • Membebaskan budak yang Islam
   • Jika tidak mampu, wajib berpuasa dua bulan berturut-turut.
Jika tidak mampu maka wajib memberi makanan pada 60 orang miskin masing-masing berupa satu mud(7,5 ons) dari makanan pokok. Denda ini wajib dikeluarkan hanya bagi laki-laki


- Hukum menelan dahak
        • Jika telah mencapai batas “luar” tenggorokan maka haram menelan dan membatalkan puasa jika ditelan
        • Jika masih dibatas “dalam” tenggorokan maka boleh dan tidak membatalkan puasa.Yang dimaksud batas luar adalah makhrojnya huruf Kha(ح) dan dibawahnya adalah batas dalam
ü Menelan ludah tidak membatalkan puasa dengan syarat :
       • Murni (tidak tercampur benda lain)
       • Suci
       • Berasal dari sumbernya yaitu ludah dan mulut, sedangkan menelan ludah yang berada pada bibir luar membatalkan puasa karena sudah diluar mulut.


- Hukum masuknya air mandi kedalam rongga terbuka dengan tanpa sengaja:
      • Jika sebab mandi sunnah seperti mandi sholat jum’ah atau mandi wajib seperti mandi jinabat maka tidak membatalakan puasa kecuali Jika sengaja atau menyelam.
      • Jika bukan mandi sunnah atau wajib seperti mandi untuk membersihkan badan maka puasanya batal baik disengaja atau tidak


- Hukum air kumur yang tertelan tanpa sengaja:
       • Jika berkumur untuk kesunahan seperti dalam wudlu, maka tidak membatalkan puasa bila tidak terlalu kedalam(Mubalaghoh)
       • Jika berkumur biasa, bukan untuk kesunahan maka puasanya batal secara mutlaq, baik secara mubalaghoh(terlalu kedalam) atau tidak.


- Orang yang muntah atau mulutnya berdarah wajib berkumur dengan mubalaghoh(membersihkan sampai ke pangkal tenggorokan) agar semua bagian mulutnya suci.
Apabila ia menelan ludah tanpa mensucikan muludnya terlebih dahulu maka puasanya batal sekalipun ludahnya Nampak bersih.


- Orang yang sengaja membatalkan puasanya atau tidak berniat dimalam hari wajib menahan diri disiang hari romadlon dari perkara yantg membatalakan puasa(seperti orang Puasa) sampai maghrib dan setelah romadlon wajib mengqodo’i puasanya.


Berbagai konsekwensi bagi orang yang tidak berpuasa atau membatalkan puasa romadlon:
1. Wajib qodlo’ dan membayar denda :
      • Jika membatalkan puasa demi orang lain. Seperti perempuan mengandung dan menyusui, yang tidak puasa karena kuatir pada kesehatan anaknya saja.
     • Mengahirkan qodlo’ hingga datang romadlon lagi tanpa ada udzur
2. Wajib qodlo’ tanpa denda
        Berlaku bagi orang yang tidak berniat dimalam hari,orang yang membatalkan puasanya dengan selain jimak (bersetubuh) dan perempuan hamil atau menyusui anaknya yang tidak puasa karena kuatir pada kesehatan dirinya saja atau keehatan dirinya dan anaknya
3. Wajib denda tanpa qodlo’
         Berlaku bagi orang yang lanjut usia dan orang sakit yang tidak punya harapan sembuh jika keduanya tidak mampu berpuasa.
4. Tidak wajib qodho’ dan tidak wajib denda
Berlaku bagi orang yang gila tanpa disengaja.
Yang dimaksud denda disini adalah satu mud (7.5 Ons) makanan pokok daerah setempat untuk setiap harinya.

Hal hal yang disunahkan dalam berpuasa romadlon:
1. Menyegerakan berbuka puasa.
2. Sahur, sekalipun dengan seteguk air.
3. Mengakhirkan sahur, sehingga menjelang 30-60 menit sebelum subuh.
4. Berbuka dengan kurma.Disunahkan dengan bilangan ganjil, bila tak ada kurma maka air zam-zam. bila tak ada, cukup dengan air putih, bila tak ada dengan apa saja yang berasa manis alami, bila tak ada juga, berbuka dengan makanan atau minuman yang manis.
5. Membaca doa berbuka yaitu:
اللهم لك صمت وبك امنت وعلى رزقك افطرت ذهب الظمأ وبتلت العروق وثبت الأ جران شاء الله. الحمد لله الذى أعاننى فصمت ورزقنى فافطرت اللهم انى اسألك برحمتك التى وسعت كل شيء ان تغفرلى
6. Memberi makanan berbuka kepada orang berpuasa.
7. Mandi janabat sebelum terbitnya fajar bagi orang yang junub di malam hari.
8. Mandi setiap malam di bulan romadlan
9. Menekuni sholat tarawih dan witir.
10. Memperbanyak bacaan al-Quran dan berusaha memahami artinya.
11. Memperbanyak amalan sunnah dan amalan soleh
12. Menghindari hal-hal sia-sia.
13. Berusaha makan dari yang halal
14. Bersungguh-sungguh di sepuluh hari terahir,dan lain-lain

Hal hal yang dimakruhklan dalam berpuasa romadlon:
1. Mencicipi makanan (tidak di telan)
2. Bekam(mengeluarkan darah)
3. Berkumur sebelum berbuka
4. Mandi dengan menyelam.
5. Memakai siwak setelah masuk waktu dhuhur.
6. Banyak tidur dan terlalu kenyang.

Hal-Hal yang membatalkan pahala puasa:
1. Ghibah(gossip)
2. Adu domba
3. Berbohong
4. Memandang dengan syahwat
5. Sumpah palsu.
6. Berkata
Rasulullah SAW bersabda:
خمس يفطر الصائم الكذب والغيبة والنميمة واليمين الكاذبة والنظر بشهوة
“Lima perkara yang membatalkan (pahala) puasa: Berbohong,ghibah,adu domba,sumpah palsu dan melihat dengan syahwat” (H.R.Anas)

Mengqhodlo Puasa
Niam : mau tnya nih..
1.boleh g puasa qodlo dilakukan pada setengah akhir bulan syaban?
2.gimana cara mengeluarkan zakatnya padi, apakah boleh dengan uang??berapa nisobnya dan apakah yang dizakati itu hasil kotor atau bersih???
mantur nuwun..wass!!!
Jawaban : Bapak Ni’am yang kami hormati, perlu dimengerti bahwasanya mengqodlo puasa Romadlon itu wajib hukumnya. Kemudian selama belum masuk waktu romadlon lagi, maka ia hanya wajib mengqodlo puasa saja. Apabila sudah masuk romadlon lagi, maka selain ia wajib mengqodlo, ia juga wajib membayar Mud pada tiap harinya. Mengenai masalah yang anda tanyakan, sekira belum sampai pada hari-hari syak (belum jelas masuk bulan romadlon atau masih sya’ban) yaitu tanggal 29 sya’ban maka puasa yang bapak kerjakan tidak masalah. Karena yang tidak diperbolehkan adalah puasa pada akhir bulan sya’ban yaitu yang dikenal dengan hari syak. (Fathul Mu’in)

ORANG MENYUSUI WAJIB PUASA ?
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Saya dari pelanggan Kakilangit sejak setahun lalu. Saya ingin bertanya tentang puasa. Bagaimana hukumnya orang yang menyusui apakah wajib berpuasa atau tidak? Karena anak ini tidak minum kecuali ASI. Apabila tidak berpuasa apakah harus mengqodlo’ di bulan lain atau mungkin membayar denda saja? Mohon jawabannya agar di muat dalam majalah.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Marno, Kaltim
Jawaban:
Agama Islam tidak membebani sesuatu di luar batas kemampuan para pemeluknya. Seorang ibu yang menyusui jika dia berpuasa dapat menghawatirkan kondisi anaknya, maka agama memberikan kemudahan kepadanya untuk berbuka (tidak berpuasa), namun sebagai konpensasinya, dia tetap diwajibkan qodlo dan membayar fidyah berupa makanan pokok sebesar 1 mud (6 ons) setiap harinya untuk diberikan kepada fuqara masakin. Jika dia menghawatirkan kondisi dirinya dan anaknya sekaligus, maka dia diperbolehkan berbuka, namun dia tetap diwajibkan qodlo (tanpa membayar fidyah).
Maraji’: Ianatut Thalibin II, 272




sumber : http://langitan.net

=======================================================================
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
=======================================================================


Perjalanan Yang Diperbolehkan Ifthor
Boleh atau tidak ifthor (bulan Ramadlan) bagi orang yang menempuh perjalanan dari Lamongan ke Pasuruan. Berangkat sekitar jam 8 pagi?
Jawaban: Perjalanan yang boleh ifthor (tidak puasa) adalah perjalanan panjang yang mencapai minimal 82 kilometer dimulai sebelum fajar (Shubuh). Dengan demkian, ifthor yang anda tanyakan tidak boleh.
منهاج القويم شرح المقدمة الحضرمية ص325
(و للمسافر سفراً طويلاً مباحاً) للآية السابقة، بخلاف ذي السفر القصير والسفر المحرم، وكل ما مر في القصير يأتي هنا، (إلا) أنه هنا لا يفطر (إن طرأ السفر)، بأن لم يفارق العمران أو السور إلا (بعد الفجر) تغليباً للحضر،


Mandi Besar Di Bulan Romadlon
Bolehkah mandi besar dikerjakan waktu siang hari pada bulan Romadlon   ? Terimakasih
Jawaban: Tidak ada larangan mandi besar dilakukan di siang bulan Ramadlan, justru hukumnya wajib apabila akan melaksanakan sholat. Akan tetapi seorang yang junub pada malam harinya sunnah mandi besar sebelum masuknya waktu shubuh, agar dapat memulai puasa dalam keadaan suci dari hadats besar. Begitu juga seorang yang junub setelah ashar disunnahkan mandi besar dilakukan ketika masuk waktu berbuka puasa/maghrib.
الغرر البهية شرح البهجة الوردية 2(221) ط.المطبعة الميمونية
(و ) ندب ( الغسل قبل صبحه إن أجنبا ) , أو انقطع حيضه , أو نفاسه ليلا ليؤدي العبادة على الطهارة ولا يفسد بتأخيره الصوم
( قوله : ليؤدي العبادة إلخ ) لو احتلم بعد صلاة العصر فهل الأولى الاغتسال حالا مراعاة للعلة المذكورة , أو تأخيره إلى الإفطار مراعاة لخوف دخول الماء أذنيه ؟ ومقتضى أن درء المفاسد يقدم مراعاة الثانية وبه جزم حجر في شرح الإرشاد الكبير


Puasa Gosok Gigi
Saya mau bertanya, apa boleh kalau puasa gosok gigi ?
Jawaban: Gosok gigi ketika sedang berpuasa selama belum masuk waktu dzuhur  tetap disunnahkan apabila niat melakukan kesunnahan siwak. Akan tetapi kalau memakai odol hukumnya makruh, begitu juga apabila setelah masuk waktu dzuhur menurut selain pendapat yang dipilih imam Nawawi.
حاشية الباجوري 1/43-44  ط/الهطاية
 والسواك مستحب في كل حال ولا يكره تنزيها إلا بعد الزوال للصائم فرضا أو نفلا وتزول الكراهة بغروب الشمس واختار النووي عدم الكراهة مطلقا
حاشية الباجوري 1/44  ط/الهطاية
ويسن أن ينوي بالسواك السنة
(قوله ويسن أن ينوي بالسواك السنة) بأن يقول نويت سنة الإستياك فلو استاك اتفاقا من غير نية لم تحصل السنة فلا ثواب له ومحل ذلك ما لم يكن في ضمن عبادة كأن وقع بعد نية الوضؤ أو بعد الإحرام بالصلاة على ما قاله الرملي وإلا فلا يحتاج لنية لأن نية ما وقع فيه شملته
حاشية الجمل  2/329  ط/دار الفكر
(وَ) سُنَّ مِنْ حَيْثُ الصَّوْمُ (تَرْكُ فُحْشٍ) كَكَذِبٍ وَغِيبَةٍ وَعَلَيْهِمَا اقْتَصَرَ الأَصْلُ لِخَبَرِ الْبُخَارِيِّ [مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ, وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ] (وَ) تَرْكُ (شَهْوَةٍ) لا تُبْطِلُ الصَّوْمَ كَشَمِّ الرَّيَاحِينِ, وَالنَّظَرِ إلَيْهَا لِمَا فِيهَا مِنْ التَّرَفُّهِ الَّذِي لا يُنَاسِبُ حِكْمَةَ الصَّوْمِ (وَ) تَرْكُ (نَحْوِ حَجْمٍ) كَفَصْدٍ ; لأَنَّ ذَلِكَ يُضْعِفُهُ وَنَحْوِ مِنْ زِيَادَتِي (وَ) تَرْكُ (ذَوْقٍ) لِطَعَامٍ أَوْ غَيْرِهِ خَوْفَ وُصُولِهِ حَلْقَهُ وَتَقْيِيدُ الأَصْلِ بِذَوْقِ الطَّعَامِ جَرَى عَلَى الْغَالِبِ

Nadzar Puasa Di Pesantren
Ada orang nadzar bahwa ia akan puasa di Pesantren, tapi, sebelum nadzarnya terlaksana, dia pulang karena ibunya sakit. Apakah harus mengqodlo’ nadzar itu?
Jawaban: Seseorang yang nadzar puasa di tempat tertentu, tidak wajib puasa di tempat dimaksud. Dengan demikian ia sudah tidak perlu mengqodlo’ karena sejak awal sudah tidak wajib.
حاشية الجمل 5ص333  ط. دار الفكر
)أَوْ) نَذَرَ (صَوْمًا بِمَكَانٍ لَمْ يَتَعَيَّنْ) الصَّوْمُ فِيهِ فَلَهُ الصَّوْمُ فِي غَيْرِهِ سَوَاءٌ الْحَرَمُ وَغَيْرُهُ كَمَا أَنَّ الصَّوْمَ الَّذِي هُوَ بَدَلُ وَاجِبَاتِ الإِحْرَامِ لا يَتَعَيَّنُ فِي الْحَرَمِ
(قَوْلُهُ سَوَاءٌ الْحَرَمُ, وَغَيْرُهُ) وَلا نَظَرَ لِزِيَادَةِ ثَوَابِهِ أَيْ الصَّوْمِ فِي الْحَرَمِ ا هـ شَرْحُ م ر


Puasa syawal tidak runtut
Bolehkah puasa sunnat Syawal dilakukan tidak runtut?
Jawaban: Boleh, akan tetapi yang lebih utama dilakukan secara berurutan langsung setelah hari ied.
مغني المحتاج إلى معرفة معاني ألفاظ المنهاج 2/172  ط/دار الكتب العلمية
)و ) صوم ( ستة من شوال ) وهذا من القسم الثاني , فيسن صومها لقوله صلى الله عليه وسلم { من صام رمضان ثم أتبعه بست من شوال كان كصيام الدهر } ( 1 ) رواه مسلم … وتحصل السنة بصومها متفرقة ( و ) لكن ( تتابعها أفضل ) عقب العيد مبادرة إلى العبادة ولما في التأخير من الآفات ,

Puasa Keluar Darah
Pak Ust. Apabila ada orang puasa terus jam 10 pagi keluar darah 1 menit terus ampet dan keluar lagi jam 7 malam sampai seterusnya. Bagaimana hukum puasa orang tersebut? Tolong jelasin dengan pengambilannya.
Jawaban: Hukum puasanya batal apabila, darah yang keluar (1 menit tersebut) setelah diakumulasi dengan darah yang keluar setelahnya mencapai 24 jam. Sedangkan apabila setelah diakumulasi tidak sampai mencapai 24 jam, maka darah yang keluar disebut fasid, dan tidak sampai membatalkan puasa selama ia tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa yang lain saat itu.
حاشية الجمل1/235  ط/دار الفكر
( أقل سنه تسع سنين )  قمرية ( تقريبا )
( قوله : تسع سنين ) فمن بلغت هذا السن فبمجرد رؤيتها الدم يجب عليها أن تترك ما تتركه الحائض حملا على الظاهر من كونه حيضا فلها حكم الحائض حتى يحرم طلاقها حينئذ , فإن انقطع لدون يوم وليلة حكمنا عليه بأنه دم فساد فتقضي الصوم والصلاة , فإن كانت صائمة قبل وجود الدم أو نوت الصوم بعد علمها به وظنت أنه دم فساد أو جهلت الحال صح أي والحال أنه تبين أنه غير حيض بخلاف ما لو نوت مع العلم أو لم تظنه دم فساد لتلاعبها ا هـ ح ل .
روضة الطالبين وعمدة المفتين 2/234  ط/ دار الفكر
فصــــل في شروط الصوم
وهي أربعة.
الأول: النقاء من الحيض والنفاس، فلا يصح صوم الحائض ولا النفساء.
الثاني: الاسلام، فلا يصح صوم كافر أصلياً كان أو مرتداً، ويعتبر الشرطان في جميع النهار. فلو طرأ الحيض أو ردة، بطل صومه.


Mengqodlo’ Puasa Romadlon Di Bulan Syawal
Kalau ingin mengqodo’  puasa Romadlon apakah harus sebelum puasa 6 hari bulan Syawal atau justru harus dilakukan setelah puasa 6 hari bulan Syawal?
Jawaban: Dalam mengqodlo’ puasa Romadlon, tidak ada ketentuan dilaksanakan sesudah atau sebelum puasa sunnah Syawwal, kecuali bagi seseorang yang ceroboh meninggalkan puasa Ramadlan tanpa ada udzur yang dibenarkan oleh syara’, maka baginya wajib segera mengqodlo’ sebelum melakukan puasa sunnah. Namun, menurut satu pendapat yang pernah difatwakan oleh imam al Barizi, seseorang yang melakukan puasa qodlo’ Ramadlon pada bulan syawal sudah dianggap mendapatkan kesunnahan puasa Syawwal, meskipun pahala yang didapat dibawah seseorang yang puasa syawal tidak bersamaan dengan qodlo’.
إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين
واحتُرِزَ بـاشتراطِ التّبـيـيتِ فـي الفرض عن النَّفْلِ، فتصح فـيه ــــ ولو مُوءَقّتاً ــــ النـيةُ قبلَ الزَّوال: للـخبرِ الصحيحِ، وبـالتعيـينِ فـيه النفل أيضاً، فـيصح ــــ ولو مؤقتاً ــــ بنـية مطلقة ـ كما اعتـمده غير واحد. نعم ؛ بحث فـي الـمـجموعِ اشتراطُ التعيـين فـي الرواتبِ كعَرَفَة وما معها فلا يحصَلُ غيرها معها، وإن نوى، بل مُقتَضَى القِـياسُ ــــ كما قال الإسنَويّ ــــ أن نـيتهما مبطلة، كما لو نوى الظهر وسُنّته، أو سُنة الظهر وسنة العصر ــــ
)قوله: كما اعتـمده غير واحد) أي اعتـمد صحة صوم النفل الـمؤقت بنـية مطلقة. وفـي الكردي ما نصه: فـي الأسنى ــــ ونـحوه الـخطيب الشربـينـي والـجمال الرملـي ــــ الصوم فـي الأيام الـمتأكد صومها منصرف إلـيها، بل لو نوى به غيرها حصلت إلـخ: زاد فـي الإِيعاب ومن ثم أفتـى البـارزي بأنه لو صام فـيه قضاء أو نـحوه حصلا، نواه معه أو لا. وذكر غيره أن مثل ذلك ما لو اتفق فـي يوم راتبـان كعرفة يوم الـخميس. اهــــ. وكلام التـحفة كالـمتردد فـي ذلك. اهــــ.
مغني المحتاج 2/184  ط/دار الكتب
( و ) صوم ( ستة من شوال ) وهذا من القسم الثاني , فيسن صومها لقوله صلى الله عليه وسلم { من صام رمضان ثم أتبعه بست من شوال كان كصيام الدهر } ( 1 ) رواه مسلم ….. ولو صام في شوال قضاء أو نذرا أو غير ذلك , هل تحصل له السنة أو لا ؟ لم أر من ذكره , والظاهر الحصول . لكن لا يحصل له هذا الثواب المذكور خصوصا من فاته رمضان وصام عنه شوالا ; لأنه لم يصدق عليه المعنى المتقدم , ولذلك قال بعضهم : يستحب له في هذه الحالة أن يصوم ستا من ذي القعدة لأنه يستحب قضاء الصوم الراتب ا هـ . وهذا إنما يأتي إذا قلنا : إن صومها لا يحصل بغيرها . أما إذا قلنا بحصوله وهو الظاهر كما تقدم فلا يستحب قضاؤها ,
حاشية جمل 2/351  ط/دار الفكر
لو صام في شوال أو في نحو عاشوراء قضاء أو نذرا أو غيرهما فحصل له ثواب تطوعهما كما أفتى به الوالد رحمه الله تعالى تبعا للبارزي والإسنوي والناشري , والفقيه علي بن صالح الحضرمي وغيرهم لكن لا يحصل له الثواب  الكامل المرتب على المطلوب لا سيما من فاته رمضان وصام عنه شوالا ; لأنه لم يصدق عليه المعنى المتقدم وما أفتى به الوالد رحمه الله تعالى أيضا من أنه يستحب لمن فاته رمضان وصام عنه شوالا أن يصوم ستا من ذي القعدة ; لأنه يستحب قضاء الصوم الراتب محمول على من قصد فعلها بعد صوم شوال فيكون صارفا عن حصولها عن الستة فيسقط القول بأنه لا يتأتى إلا على القول بأن صومها لا يحصل بغيرها أما إذا قلنا بحصوله وهو الظاهر فلا يستحب قضاؤها
تحفة الحبيب على شرح الخطيب
(وستة من شوال)، لخبر مسلم من صام رمضان ثم أتبعه ستاً من شوال كان كصيام الدهر
قوله: (ثم أتبعه ستًّا من شوال) قضيته أن من لم يصم رمضان لعذر لا يسنّ له صيام ستة شوال؛ وهو قضية كلام كثير قال أبو زرعة: وليس كذلك بل يحصل أصل سنة الصوم وإن لم يحصل له الثواب المذكور لترتّبه في الخبر على صيام رمضان. وعبارة ق ل: قوله ثم أتبعه الخ يفيد أن من أفطر رمضان لم يصمها وأنها لا تحصل قبل قضائه، وقد يقال التبعية تشمل التقديرية لأنه إذا صام رمضان بعدها وقع عما قبلها تقديراً، أو التبعية تشمل المتأخرة كما في نفل الفرائض التابع لها اهــــ. فيسن صومها وإن أفطر رمضان، أي بعذر؛ فإن تعدى بفطره حرم عليه صومها لما فيه من تأخير القضاء الفوري وتفوت بفوات شوال ولا تقضى، نعم قال شيخنا م ر: من صام شهر شوال عن رمضان وقصد تأخيرها إلى القعدة قضاها فيه وإِلا دخلت في صوم شوال اهــــ ق ل.
إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين 2/258-269  (الهداية)
وفـي الـمغنـي: …الى ان قال: ولذلك قال بعضهم: يستـحب له فـي هذه الـحالة أن يصوم ستاً من ذي القعدة، لأنه يستـحب قضاء الصوم الراتب. اهــــ. وهذا إنـما يأتـي إذا قلنا إن صومها لا يحصل بغيرها، أما إذا قلنا بحصوله ــــ وهو الظاهر: كما تقدم ــــ فلا يستـحب قضاؤها. اهــــ
Niat puasa
Apakah boleh menggodlo’ puasa bulan Ramadlan dengan niat pakai bahasa Indonesia dan tidak membaca dengan bahasa arab?
Jawaban: Boleh, karena niat tidak harus berbahasa arab.

Puasa di hari tasyriq
Ada orang istiqomah puasa senin dan kamis suatu hari kamis berketepatan hari tasyriq apakah harus berpuasa ?
Jawaban:  Puasa hari Tasyriq seperti anda tanyakan hukumnya haram.
نهاية المحتاج 3/210  دار الفكر
( وصوم الدهر غير العيد ) من فطر ونحر ( و ) أيام ( التشريق ) ( مكروه لمن خاف به ضررا أو فوت حق ) واجب أو مندوب لما صح من { قوله صلى الله عليه وسلم لأبي الدرداء لما فعل ذلك فتبذلت أم الدرداء إن لربك عليك حقا , ولأهلك عليك حقا , ولجسدك عليك حقا فصم وأفطر , وقم ونم وائت أهلك وأعط كل ذي حق حقه } أما صوم العيدين وأيام التشريق أو شيء منها فحرام كما مر

Sumber http://buletinalfikrah.wordpress.com
======================================================================
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
======================================================================


2 komentar:

  1. semoga blog ini bermanfaat untuk kita semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiin , terima kasih atas partisipasinya

      Hapus