Berkah Sedekah Mati Husnul Khatimah
Syibli bercerita akan pengalamannya pada suatu
hari :
“Aku pernah pergi ke suatu desa dan melihat seorang
pemuda duduk di pemakaman sambil mencucurkan air mata dalam do’a dan dzikir
pada Allah SWT. Ia tidak menghiraukan suatu apapun, hanya terus saja asyik
dalam berdzikir memuji Allah Yang Maha Agung.”
Melihat tekunnya ia dalam beribadah, aku sangat
ingin menemuinya. Kutinggalkanlah perjalanan yang kutuju, lalu berusaha untuk
mendekatinya, namun pemuda itu berdiri dan lari kencang menjauhiku. Lalu aku
pun mengejarnya berharap bisa menemuinya, tapi tidak mampu jualah diriku
mendekatinya.
Aku berkata : “Kasihanilah aku wahai Wali Allah.”
Lalu pemuda itu menjawab : “Allah”. Aku berkata lagi : “Dengan hak Allah ku
mohon kau sabar menantiku.” Lalu dia memberikan isyarat dengan tangannya untuk
tidak akan melakukannya. Lantas pemuda itu berkata : “Allah”. Aku pun berkata :
“Bila perkataanmu benar maka tunjukkan kepadaku tentang kesungguhanmu beribadah
kepada Allah.” Lalu dia berteriak mengatakan Ya Allah dan jatuh seketika. Aku
pun mendekatinya, ternyata dia sudah meninggal dunia. Aku terkejut dan heran
melihat keadaannya.
Kemudian aku tinggalkan tubuh yang sudah membujur
kaku itu. Lalu pergi ke perkampungan Arab mengambil perlengkapan untuk mengurus
jenazahnya. Ketika ku kembali ternyata jenazah pemuda itu sudah tidak ada,
bahkan bekasnya juga menghilang, Aku jadi bingung, pemuda tadi telah hilang
dari pandanganku dan siapakah kira-kira yang mengurus jenazahnya. Sececah
kemudian aku mendengar suara : “Wahai Syibli, Aku sudah mengurusi jenazah
pemuda itu, tiada yang lain mengurusinya kecuali para Malaikat. Oleh karenanya
hendaklah engkau senantiasa beribadah dan memperbanyak bersedekah dari hartamu
sendiri, sebab pemuda ini tiada mencapai derajat yang tinggi kecuali dengan
sedekahnya pada suatu hari.” Aku pun bertanya : “Apakah sedekahnya pada suatu
hari itu? Lantas dijawab : “Wahai Syibli, sesungguhnya pemuda itu dahulu
durhaka, penzina, fasik dan banyak bermaksiat. Lalu Allah memberikan suatu
impian yang menakutkan, dia bermimpi seolah-olah kemaluannya menjadi ular yang
berputar-putar hingga ke mulutnya sambil mengeluarkan api yang membakar habis
tubuhnya sampai menjadi arang.
Akhirnya pemuda itu bangun dari tidurnya dengan
rasa takut yang sangat, kemudian bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh,
ia senantiasa beribadah dan berdo’a dengan penuh kekhusyu’an. Dan pada suatu
hari, pemuda itu bertemu dengan pengemis yang meminta makanan padanya, lantas
sang pemuda mencopot pakaiannya karena memang hanya itu yang ia punya untuk
diberikan kepada pengemis tersebut. Lalu pengemis itu bergembira dan mendo’akan
sang pemuda agar diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT. Lalu Allah Yang Maha
Pengasih mengabulkan do’a pengemis itu untuk pemuda tadi dengan berkah dari
sedekah ikhlas yang menggembirakan hati pengemis tersebut. Sehingga pemuda itu
mendapatkan derajat yang tinggi dari Allah Yang Maha Tinggi hingga ia mati
dalam keadaan husnul khatimah.