Senin, 12 November 2012

Indonesia menangis

INDONESIA MENAGIS


تَوَالَتِ الْمَصَائِبُ بِبِلَادِنَا # وَاشْتَدَّاتِ الْبَلْوى تُرْعِبُ عَلَيْنَا
أَغَضْبَانُ أَوِامْتِحَانُ رَبِّنَا # فَاكْشِفْهَا رَبَّنَا وَنَجِّ دَارَنَا
Indonesia menangis“, mungkin kata inilah yang pantas untuk mengungkapkan fenomena alam yang akhir-akhir ini kerap terjadi di bumi pertiwi kita ini. Deretan syair di atas merukapan ungkapan kesidihan dari beberapa munsyid  (penyair) terkenal di Indonesia (Fasabagna Group). Bencana demi bencana yang selalu menimpa negeri ini menyisakan banyak pertanyaan yang seharusnya kita ketahui jawabannya.“Apakah semua itu ujian dari Allah ataukah Siksa dari-Nya akibat ulah kita sendiri?“, bencana yang tiada henti dan beragam, dari mulai gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, gunung meletus, kebakaran hutan, dan lain sebagainya datang silih berganti dari satu daerah ke daerah lain. Seakan daerah yang satu menunggu giliran daerah lainnya, betulkah hal itu hanya sekedar fenomina alam belaka? Tidakkah kita mengambil hikmah di balik itu semua?
Sebagai manusia yang meyakini akan adanya dzat yang mengatur segala kejadian di muka bumi ini, hendaknya kita bisa mengambil banyak pelajaran di balik musibah yang sering terjadi di bumi nusantara ini, terlebih saat kita merenungkan beberapa ayat al-Quran yang menerangkan tentang bencana alam, fokusnya ayat yang menjelaskan sebab kenapa itu harus terjadi. Sebagian  orang beranggapan itu semua hanya sekedar hukum alam, namun kalau kita berkaca pada ayat-ayat al-Quran yang terkait dengan bencana, kita bisa mengambil insight dan membuat sebuah kepastian “tidak ada bencana tanpa dosa”, artinya, jika kita tertimpa bencana, mudah caranya untuk kita mengetahui kenapa bencana itu datang. Yakni, carilah dosa apa yang telah kita perbuat.  Saat bencana datang, ia tidak hanya menimpa orang yang berbuat dosa (dholim), namun menimpa seluruh orang di negeri/kawasan  itu. Terkait bencana banjir dan yang serupa, di dalam al-Quran Allah SWT tegas menyatakan bahwa berbagai kerusakan di daratan dan di lautan lebih banyak disebabkan karena kemaksiatan manusia:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي  النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan karena ulah (kemaksiatan) manusia supaya Allah menimpakan kepada mereka sebagian akibat perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS ar-Rum [30]: 41).

Kemaksiatan terbesar tentu saja saat hukum-hukum Allah SWT dicampakkan manusia, tidak diterapkan dalam kehidupan. Saat manusia berpaling dari syariah-Nya, maka kesempitan hiduplah yang bakal mereka rasakan, di antaranya ditimpa berbagai bencana yang menimpa mereka. Dari mana kesimpulan ini diperoleh? jawabannya dari al-Quran.“Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. As Syuura: 30).

Al-Quran mengungkapkan istilah bencana dengan beragam kata dan disebut secara berulang, yakni musibah, bala atau fitnah. Untuk mengetahui lebih lanjut faktor-faktor apa saja yang menyebabkan bencana, mari kita renungkan ayat al-Quran QS Al-Fajr 1-14, QS Yunus 13, QS Al-Isra 16, dan An-Nahl 112.QS Al-Fajr 6-146. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Aad? 7. (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi 8. yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain, 9. dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah 10. dan kaum Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),11. yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,12. lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,13. karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,14. sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.

QS Yunus 13
“Dan sungguh, Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat zalim, padahal para rosul mereka telah datang membawa keterangan-keterangan (yang nyata), tetapi mereka sama sekali tidak mau beriman. Demikian kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat dosa”

QS Al-Isra 16
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta’ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”

QS Annahl 112
“Dan Alloh telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dulunya aman lagi tentram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menampakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang mereka perbuat”.
Berdasarkan penjelasan ayat-ayat di atas kita bisa mengambil pelajaran tentang penyebab datangnya bencana di bumi nusantara kita ini, hal terpenting yang menjadi penyebab datangnya musibah di sebuah negeri adalah perbuatan maksiat yang hal itu sudah di anggap biasa oleh sebagian besar penduduknya.
Sebagian orang mempunyai anggapan, bencana yang ada adalah sebuah ujian baginya, karena itu timbullah pertanyaan di benak kita, benarkah musibah ini karena murka Allah akibat kemaksiatan yang kita lakukan ataukah ujian bagi kita semua?
Kita bertanya-tanya, bagaimana membedakan antara ujian dan azab? Mudah sekali untuk membedakan musibah mana yang termasuk ujian bagi kita dan mana yang termasuk azab bagi kita. Musibah atau bencana yang menimpa orang yang beriman yang tidak lalai dari keimanannya, sifatnya adalah ujian dan cobaan. Allah ingin melihat bukti keimanan dan kesabarannya. Jika kita bisa menyikapi dengan benar, dan mengembalikan semuanya kepada Allah, maka Allah akan memberikan pertolongan dan rahmat sesudah musibah atau bencana tersebut.
Sebaliknya bagi orang-orang yang bergelimang dosa dan kemaksiatan,  bencana atau musibah yang menimpa, itu adalah siksa atau azab dari Allah atas dosa-dosa mereka. Apabila ada orang yang hidupnya bergelimang  kejahatan dan kemaksiatan, tetapi lolos dari bencana/musibah, maka Allah sedang menyiapkan bencana yang lebih dahsyat untuknya, atau bisa jadi ini merupakan siksa atau azab yang ditangguhkan, yang kelak di akhirat-lah balasan atas segala dosa dan kejahatan serta maksiat yang dilakukannya. Dari  penjelasan ini, kita bisa menjawab kenapa sering terjadi musibah di negeri ini, dan kita kembalikan pada diri kita sendiri untuk menjawabnya, betulkah semua itu ujian dari Allah ataukah murka dariNya? Fata’ammal..!!

Sumber  http://buletinalfikrah.wordpress.com